
Kemajuan teknologi dan informasi
merupakan sebuah kenyataan perkembangan peradaban dunia yang memberikan banyak
akses bagi terjadinya perubahan pola kehidupan masyarakat dalam berbagai
bidang. Kondisi tersebut, turut pula menjadi pemicu bagi upaya-upaya perubahan
dalam sistem pembelajaran atau pendidikan. Yakni upaya untuk melepaskan dunia
pendidikan dari kungkungan model pembelajaran konvensional yang cenderung
memaksa anak didik untuk mengikuti pembelajaran yang semakin hari semakin tidak
menarik dan membosankan. Sehingga, dengan meminjam ungkapan Paulo Fraire,
sekolah tidak lebih merupakan bangunan tembok penjara yang menjerat penghuninya
(para siswa) untuk senantiasa mengikuti dan menerima dengan patuh semua ajaran
yang terdapat di dalamnya. Senada dengan maksud Freire, Neil Postman, seorang
filosof dan pakar pendidikan, mencemaskan pola kehidupan lembaga-lembaga
pendidikan yang dianggapnya semakin teralienasi dari kultur dan kemajuan
masyarakat yang kian dinamis, sehingga ia sampai kepada taraf asumtif bahwa
nilai-nilai pendidikan sekarang telah mengalami kematian (stagnan).
Oleh karenanya, dunia pendidikan
senantiasa dituntut untuk terus-menerus mengikuti alur perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang kian berkembang pesat, karena pendidikan yang
tetap berkutat pada instruksional kurikulum yang kaku hanya akan menjadikan
peserta didik gagap terhadap realita kemajuan teknologi yang semakin tak
terbendung.
Dengan pemanfaatan teknologi di
dalam dunia pendidikan, diharapkan akan mampu menggeser sifat pendidikan yang
cenderung introvet (tertutup) menjadi ekstrovet (terbuka) dan lebih proaktif,
sehingga akan semakin memberdayakan proses belajar mengajar menjadi lebih
kreatif dan kompetitif.
Pemanfaatan Teknologi dalam
Pendidikan
Pesatnya kemajuan teknologi yang
merambah setiap lini dan sektor kehidupan masyarakat, telah menjadikan semua
persoalan dapat ditangani secara mudah dan cepat, melalui sistem yang
berbasiskan teknologi.
Dalam konteks pendidikan,
akhir-akhir telah banyak diperkenalkan model pembelajaran berbasis teknologi
dengan berbagai macam istilah yang digunakan, seperti: Computer Assisted
Intsruction (CAI), Computer Based Education (CBE), ICT, Computer Based Training
(CBT), Computer Based Instruction (CBI), Distance Learning, Distance Education,
Cybernetic Learning Environment (CLE), Desktop Video Conferencing, Integrated
Learning System (ILS), Learner-Cemterted Classroom (LCC), Teleconferencing, WBT
(Web-Based Training), dan sebagainya. Semua istilah tersebut pada intinya sama,
yakni mengacu kepada sistem pembelajaran yang mengandalkan pemanfaatan
teknologi. Adapun penjelasannya secara lebih rinci adalah sebagai berikut:
1) Pembelajaran Berbasis Komputer
Saat ini komputer sudah bukan lagi menjadi barang langka, bahkan semua urusan
di dalam kehidupan manusia, dari mulai urusan perkantoran hingga urusan
pribadi, saat ini tidak bisa lepas dari penggunaan perangkat komputer dengan
fasilitas-fasilitas yang ada di dalamnya. Tak terkecuali di dalam dunia
pendidikan.
Oleh karenanya, untuk memanfaatkan
teknologi komputer tersebut, dalam konteks pembelajaran, saat ini telah mulai
banyak ditawarkan berbagai macam software yang berisi muatan-muatan mata
pelajaran, yang salah satunya dikenal dengan istilah “Computer Assisted
Intsruction (CAI)” atau “Pembelajaran dengan Bantuan (Media) Komputer”.
Istilah-istilah lainnya adalah: Computer Assisted Intsruction (CAI), Computer
Based Education (CBE), ICT, Computer Based Training (CBT), Computer Based
Instruction (CBI).
Di dalam dunia pendidikan, komputer
bisa dirancang dan dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang terintegrasi
dengan paket-paket pembelajaran. Hal ini mengingat beberapa kelebihan yang
dimiliki komputer, antara lain:
(1) dapat menyimpan data dalam jumlah besar,
(2) menghitung dengan cepat dan tepat,
(3) melakukan pekerjaan berulang-ulang
kali,
(4) menampilkan bentuk grafik, bagan, gambar yang dipandu dengan data
numerik, atau dengan proses logika, dan sebagainya, dan
(5) menampilkan kembali
data, informasi yang telah direkam sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
pendidik.
Melihat berbagai tantangan dan
tuntutan pembelajaran pada saat sekarang, jelas bahwa teknologi kumputer dapat
dirancang dan dimanfaatkan di dalam aktifitas pembelajaran. Pendekatan
pembelajaran melalui teknologi komputer ini dapat berbentuk antara lain:
(1)
bentuk belajar model, yaitu peserta didik dapat belajar melalui latihan-latihan
yang diulang-ulang sehingga peserta didik dapat meningkatkan kemampuan dan
ketrampilan tertentu, misalnya untuk pelajaran praktikum dan ketrampilan,
(2)
bentuk belajar simulasi, yaitu bentuk belajar peniruan kenyataan yang diabstraksikan
dan dapat dilihat secara nyata melalui layar monitor, misalnya pada sesi
permainan olah raga dan ketrampilan,
(3) bentuk belajar permainan, dimana
peserta didik dilibatkan dalam operasi mental dalam bentuk permainan, misalnya
pelajaran olah raga permainan, sosio-drama, sosiologi,
(4) bentuk pembelajaran
tutorial, yaitu bentuk belajar yang diberikan dengan sistem modul, dalam hal
ini komputer akan menampilkan informasi-informasi yang perlu diketahui dan
dipahami serta direspon oleh peserta didik,
(5) bentuk pembelajaran jenis tes,
dalam hal ini peserta didik menyampaikan permasalahan yang sudah dikuasai dan
belum dikuasai, sehingga ada umpan balik dalam rangka memperbaiki proses
pembelajaran selanjutnya.
Dengan demikian, jelas bahwa
teknologi komputer dalam proses pembelajaran sangat berperan penting sebagai
alat bantu bagi guru di dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta
didik. Dalam hal ini guru maupun siswa dapat sama-sama berperan central dalam
mengoperasikan komputer tersebut.
sumber : http://ekoarif.wordpress.com/2012/12/04/pentingnya-teknologi-dan-informasi-dalam-dunia-pendidikan/
|
6 Oktober 2013 pukul 12.42
postingannya menarik